raga dan jiwa
menangis untuk satu wajah
di hadapan cinta
aku mengaku kalah
ampun akan rasa ini
menyesak dada
bergelut penuh
hingga sakit seluruh
hanya dirimu saja
hanya kau,
yang aku mau
( Maitri, 20 Agustus 2007 )
Puisi menjadi matematika cinta, mengkalikan rindu dengan variabel luka,hasilkan tanda tanya untuk yang menikmatinya. dan untukmu kekasih tersayang,kuselip sekuntum bunga matahari diantara rasamu