teringat kau dan betapa aku
diam-diam
merisaukan impian
betapa pandai kata
meluluhkan perasaan
wajahku selalu ditatap
selaksa ingin
kau lenyapkan di dada
: aku kini mengerti
mengapa kau seperti itu padaku
( Maitri, 01 Oktober 2007 )
Puisi menjadi matematika cinta, mengkalikan rindu dengan variabel luka,hasilkan tanda tanya untuk yang menikmatinya. dan untukmu kekasih tersayang,kuselip sekuntum bunga matahari diantara rasamu