kekasihku, ketika aku bertemu lagi denganmu, esok, aku akan mengimbangi getar puisimu, dengan sejuta senyuman dan beribu kehalusan, yang tidak akan pernah kamu rasakan, selain dekatku, dan tidak akan pernah terbuat oleh sosok penyair manapun. sentuhan-sentuhan rindu yang kuucapkan, adalah titik-titik embun yang akan sampai padamu menjadi hujan, dan akan membasahi sungai kecil yang dirimbuni kelopak-kelopak mawar putih, yang indahnya dan wanginya, akan membuat mu terlena seakan kau berada di alam dewa-dewi yang sudah banyak memuja keromantisanmu.
dan aku, akan terpanggil jiwaku, setiap kau memikirkanku dan merinduiku, berdenting senar gitar melagukan nada penuh pesona, yang membuat semua alam penuh dengan ketegangan, seakan kau dan aku takut terhanyut lebih jauh lagi, padahal kau dan aku, sudah terhanyut dan memang sudah seharusnya, ditakdirkan bersama.